Melody no. 1
The Upbeat Sound
***
Hari itu, menjadi titik awal dimana seorang Charaloid memulai hidup barunya. Hidup di luar kesedihan dan penderitaan hati, dia dapat merasakan kebebasan. Kehidupannya di kota Charaloid pun dimulai, dan dia bertemu dengan teman-teman baru. Kisah ini pun dimulai…
“Hoahm… Sudah pagi ya…” kata gadis itu bangun dari tempat tidurnya. Sinar matahari menembus jendela, dan sangat hangat rasanya. “Tidak kusangka, tempat baruku ini sangat menyenangkan dan nyaman.”
Tiba-tiba telepon rumah berdering, dan gadis itu langsung berlari ke lantai bawah untuk mengangkat telepon. “Selamat pagi, ini Reina.” Salam gadis yang bernama Reina itu dengan sopan.
“Reina, ini aku, Suzuka! Temui aku di Downtown, oke? Baiklah, aku tidak memiliki banyak waktu maka, sampai jumpa!” ujar Suzuka langsung menutup telepon sebelum Reina angkat bicara.
“Bahkan aku tidak diberi waktu untuk berbicara…” gumam Reina. Dia pun mengabaikannya saja dan segera mandi. Setelahnya, dia pun langsung pergi ke Downtown.
Downtown, salah satu bagian dari kota Charaloid yang terletak di barat, tempat dimana banyak terdapat café, bar dan restoran. Di situlah tempat Suzuka tinggal. Dari pantai ke Downtown, sedikit jauh dan membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke sana. Sesampainya disana, Reina masuk ke dalam sebuah jalan kecil dan mengetuk pintu rumah terdepan.
“Permisi…” kata Reina. Seorang gadis pun muncul membukakan pintu, yang tidak lain adalah Suzuka.
“Reina! Kukira siapa… Ayo masuk!” ujar Suzuka. Reina pun masuk dan melihat bahwa kondisi rumahnya benar-benar berantakan… “Maaf, Reina! Aku baru pulang tadi malam, jadi tidak sempat beres-beres…”
“Kamu ke distotik atau apa sih?” tanya Reina heran.
“Hahahahahaha, ga lah… Aku cuma suka keseringan latihan di studio yang agak jauh dari sini, jadi sering menginap.” Suzuka pun menghidangkan semangkok bubur ayam.
“Tak kusangka, kamu itu memang seorang nomaden yang mempunyai rumah… Ngomong-ngomong, ternyata kamu pintar memasak ya.” Komentar Reina sambil menyantap buburnya.
“Nomaden? Well… Betul juga sih. Tapi mau apa dikata, jadi aku selalu kerepotan sendiri untuk membereskannya.” Balas Suzuka juga menyantap buburnya.
“Apa yang ingin kamu bicarakan, sampai kamu tidak memiliki waktu yang banyak?” tanya Reina.
“Ya… Kudengar bahwa ada konser yang diadakan di Charaloid Hall! Berhubung itu adalah konser band yang dapat menunjukkan bakat kita, aku butuh seorang guitarist, keyboardist, drummer dan singer! Kamu bisa main gitar kan?”
“Bisa kok. Aku boleh ikut?”
“Tentu saja kamu harus ikut! Kamu ‘kan pemain gitar yang bisa bermain gitar dengan dua tangan!” ujar Suzuka berbinar-binar.
“Oke, oke… Tapi siapa anggota lainnya?”
“Makanya, aku berniat untuk mencarinya. Yang penting guitarist sudah ketemu!” kata Suzuka.
“Jadi, kapan latihannya?” tanya Reina lagi.
“Sampai aku menemukan orang-orang yang mau membantu dan lengkap, baru aku mulai latihannya. Masih ada waktu 3 bulan lagi, cukup panjang bukan?”
“Ya sudah. Apa yang harus kita lakukan sekarang?”
“Aku ingin mengetesmu saja…” ucap Suzuka mengedipkan matanya sebelah.
“Sudah kuduga… Baiklah. Kamu punya gitar?”
“Yup!” Suzuka pun pergi ke gudangnya, lalu mengambil sebuah gitar yang sedikit usang, tapi masih layak untuk dipakai. “Pakailah, gitarnya sudah kusetting.”
“Baiklah… Aku akan menyanyikan lagu yang seharusnya dinyanyikan dua orang, tapi aku cukup menyukai lagu ini dan mau kunyanyikan secara solo, tak apakan?”
“Tenang saja, itu bukan masalah.” Ujar Suzuka. Reina pun mengambil picknya, dan memulai bermain dengan gitar pemberian Suzuka. Dia pun mulai bernyanyi salah satu lagu yang bisa ia mainkan dengan baik, Gemini.
Hanarete itemo sōsa bokura wa
ama kakeru seiza no ura omote
sazameku hiru mo setsunai yorumo
sora o koe hikare au gemini sa
futo me ga sameta gozen niji
totemo kowai yume o mita nda
hitori furueru konna toki
dareka dareka tasukete yo
kono sora ga ochita yōna kanashimi mo
mune no oku kara kikoete kuru
tokashite yuku atataka na rhythm sa
kienai yōni daki shimete
michi ni mayotte fuan na toki wa
me o tojite kodō o kanjite
kajikamu asa mo kedarui gogo mo
kono oto de futari wa tsunagatteru
furi kaeru to jibun hitori
konna tōi toko ni kita nda
yoru no shijima ni kesaresō
dareka dareka kotaete yo
kono umi ga saketa yōna kanashimi mo
itsumo dokoka de kikoete ita
nijinde iku natsukashī rhythm sa
kienai yōni uke tomete
nē naka naide samishē toki wa
boku no koeni mimi o sumashite
ame ga futte mo yoru ga akete mo
kimi to boku tode mawaru chikyū sa
michi ni mayotte fuan na toki wa
me o tojite kodō o kanjite
kajikamu asa mo kedarui gogo mo
kono oto de futari wa tsunagatteru
mayoi konda sono tori wa
kanawanu koi ni mune o kogashita
futashika na asu tada ikiru nomo
sasayaka na chikara mo kieru hodo
koko ni kite hane o yasumete
soshite kizu tsuita kokoro iyashite
naki yandara utaō ai no uta
utae nakatta itsuka no ai no uta
nē naka naide samishī toki wa
boku no koe ni mimi o sumashite
ame ga futte mo yoru ga akete mo
kimi to boku tode mawaru chikyū sa
hanarete itemo sōsa bokura wa
ama kakeru seiza no ura omote
sazameku hiru mo setsunai yoru mo
sora o koe hikare au gemini sa
hikare au gemini sa
hikare au gemini sa“Wah! Hebat sekali, Reina… Tak kusangka! Tapi memang benar, lagu ini lebih bagus dinyanyikan berdua.” Komentar Suzuka seperti seorang komentator.
“Yah… Jadi, aku benar-benar dimasukkan ke dalam bandmu?” tanya Reina lagi.
“Ya! Aku suka dengan permainan gitarmu!”
Dan akhirnya mereka berdua pun memulai band mereka, dan bersiap-siap untuk konser yang akan diadakan tiga bulan kedepan!
To be Continued
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini fanfic diambil dari karakter Charaloid RP, dan aku berharap kalian mau masukin Charaloid kalian ke cerita ini, cukup tulis nama Charaloidnya, type, gender dan genre aja... Thank you very much. Dan fanfic ini mau ada wikinya.... Dan setelah undingan, wikinya pakai bahasa Indonesia... Just wait until I give the link... Once again, thanks