BLAZE
Chapter 1
Seseorang hanya perlu bertemu dengan orang lain untuk mengubah takdir…
_
_
_
“ Kau membuat malu keluarga kita! Dasar anak terkutuk! Kenapa aku melahirkan anak iblis!?” Geram seorang wanita kepadanya. Anak yang dipanggil iblis itu berdiri dari sofa dan melangkah keluar dari ruang keluarga, ia membuka pintu depan dan tanpa basa basi lebih lanjut, ia keluar dari rumahnya meski hari menjelang malam dan hujan deras menghampiri.
Wanita yang tidak lain adalah ibu ‘Kohime’ sendiri terendam dalam jerit tangisnya sendiri. “ Kenapa? Kenapa ini harus terjadi padaku?!…”
***
Di tengah perjalanan menuju tempat pelipur laranya, Kohime terisak setelah beberapa menahan air matanya. “ Ibu….” Ia mengelap air matanya dengan sapu tangan pemberian sahabatnya, Naruhana dan melanjutkan perjalanannya.
Ia berhenti dan mendapati dirinya telah sampai di tujuannya, taman Setsuka. Sebuah taman yang berisi dengan kumpulan bunga Setsuka atau bunga salju. Aneh.. Pikir Kohime. Semua bunga itu selalu tumbuh diluar musimnya. Ia selalu berpikir kenapa hal itu bisa terjadi, apakah karena fenomena alam? Sepertinya lebih dari itu… Sihirkah? Ok, dia mulai gila. Tapi setidaknya bunga-bunga itu selalu membuatnya terhibur, aneh.. Tapi terhibur, dengan kata lain tidak masalah bukan?
Tanpa memikirkan yang lebih jauh, Kohime duduk di kursi taman terdekat. Ia tak peduli bila hujan membasahi dirinya, asalkan itu dapat menghilangkan sakit di hatinya, ia tak peduli.
Kohime memeluk erat dirinya sendiri. Menangis dan mengulang kalimat penyesalannya berkali-kali. “ Aku tak pernah bermaksud begitu… Maafkan aku…”
Ia merasa sepi.. Walau hujan membentur tanah di bawahnya, ia tetap merasa sepi.
Ia hanya dapat mendengar suara kekosongan. Kekosongan yang membuatnya ingin membunuh dirinya sendiri. “ Itu lebih memuakkan dari apapun..” Gumamnya sedih.
“ nyauw?…..” Kohime tersadar akan lamunannya dan melihat ke bawah kakinya. Seekor anak kucing hitam yang sangat basah. Ia tersenyum dan mengangkatnya ke pangkuan. “ Kau juga sama sepertiku ya?...” Tanyanya. Kohime merasa ia mulai benar-benar tidak waras. Berbicara dengan kucing? Itu adalah hal gila pertama yang pernah ia lakukan.
“ Nyauw?...” Anak kucing itu memecah keheningan dan menjilat pipi Kohime. “ Ehe. Geli tahu..” Seru Kohime. “ hmm… Dari pada kau berada di sini dan membiarkan dirimu mati kedinginan lebih baik ikut bersamaku ya? “
Tidak terasa 2 jam telah berlalu. Ibunya telah berangkat ‘kerja’ dan itu adalah hal yang
Menguntungkan baginya. Ia tak pernah diberi kesempatan untuk memelihara hewan peliharaan.
Kohime mulai membawa anak kucing itu ke kamarnya yang berada di lantai dua. Kamar
Itu sangat tidak layak dipakai. tapi karena ibunya lebih mementingkan kosmetik dan sebagainya
Dengan terpaksa ia harus selamanya bersabar.
“ Jadi…. Aku harus memberimu nama..” Kohime mulai berpikir keras setelah mengeringkan
Dirinya sendiri dan anak kucing itu. “ Kei…. ‘K’ dari kata kucing… Bagaimana? “
“ Terserah kau saja. “ Jawab seseorang. Kohime terbelalak. “aku bersumpah tadi aku mendengar
Suara seorang laki-laki.” Suara itu datang lagi. “ Aku di sini..”
Kohime menjauhi tempat tidurnya, tempat dimana ia meletakkan kucing itu dan menyadari bahwa
ia bisa berbicara. Memakai bahasa manusia dan sangat lancar.
“ Ok, aku mulai gila.. “ Ujar Kohime seraya mencubit lengannya dengan harapan suatu saat ia
akan berkata “ Oh, ini hanya mimpi…”
‘Kei’ Mengibaskan badannya dan membiarkan sisa air hujan itu keluar dari badannya. “ Selamat
Malam …” Ia turun dari tempat tidur Kohime dan menghampirinya. “ keturunan terakhir dari
Izanami..”
Kohime terbelalak kaget. “Apa….? “ Tanyanya tidak percaya. “ Izanami…. Bukankah ia seorang
Dewi? “
Kei melihat kearah jendela yang di tutupi gorden “ Buka gorden itu…”
Kohime yang tidak ingin nasib buruk menimpanya melakukan apa yang siluman kucing itu
Katakan dan terus berharap bahwa itu hanya sekedar mimpi-amat-sangat-gila.
“ Sudah kuduga, bulan purnama….” Kata Kei datar.
Sebuah lingkaran dengan berbagai corak keluar dari bawah diri Kei dan meliputi semua tubuh
Kecilnya. Hal itu tentu saja membuat Kohime tercengang.
Dalam hitungan detik seekor kucing kecil telah berubah wujud menjadi seorang pria tampan.
Kohime gemetar “Kei? “
‘Kei’ tidak menjawab dan meletakkan tangannya di pipi kiri Kohime. “ Mulai sekarang kau takkan
Sendirian lagi…” Pria itu hanya tersenyum.
TO BE CONTINUE…………….
xXx
A/N : charanya menggunakan karakter dari RP yang sebelumnya dan cerita ini tidak berlokasi di GB atau Akato. Aku tau maksud kalian. OOC , Gaje , dan abal. Yah, terserah aja sih.. Baca ya baca kalo ga mau ya jangan di baca.. repot amat. O iya di chapter 2 nya , aku berniat masukin chara –chara RP anggota yang lain. Kalo bersedia tolong bales cerita ini dan sebutin chara mana yang pingin kalian masukin dan sebagai apa.
Contoh : Nama : Naruhana Kizuna
Posisi : Teman baik Kohime (dll) atau teman baik Kei (dll)
Tentu aja jodoh ni cewek adalah Kei jadi kalo ada yang nulis ‘pacar kohime’ yah dengan jelas ga dimasukin. ( lebih gaje lagi, gomen)