Manga Mania
Selamat datang~
Manga Mania
Selamat datang~
Manga Mania
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
Roleplaynya sudah dibuka! Selamat daftar~

 

 Miadra ChroniclesxManga Mania ~When They Meet~ Chapter 1

Go down 
PengirimMessage
j a c c h a nā€”ā˜…
The Creator
j a c c h a nā€”ā˜…


Jumlah posting : 738
Join date : 25.08.11
Age : 26
Lokasi : of course, here.

Miadra ChroniclesxManga Mania ~When They Meet~ Chapter 1 Empty
PostSubyek: Miadra ChroniclesxManga Mania ~When They Meet~ Chapter 1   Miadra ChroniclesxManga Mania ~When They Meet~ Chapter 1 Icon_minitimeWed Dec 07, 2011 1:42 pm

Disclaimer : Karakter Miadra Chronicles dimiliki oleh setiap member forum Miadra Chronicles, sementara Manga Mania juga sama.

Note : Ceritanya, semua skill yang ada di registrasi character udah dikuasai semua oleh chara-chara ini…

====================================================================================
Miadra ChroniclesxManga Mania
~When They Meet~
Chapter 1 : We Have to Help Them?!
Created by AliceCherry


***

Hari itu, di Akarinawa Tower.

“Akhirnya!” kata Himeta girang.

“Ada apa, Himeta-san?” tanya Kazuki yang tiba-tiba lewat. Akhir-akhir ini memang Himeta dan Kazuki akrab sekali.

“Aku baru saja menyelesaikan alat berpindah dimensiku yang terbaru!”

“Wah, bagus dong~” Tiba-tiba Koharu masuk ke ruangan Himeta. “Ayo kita tes!”

“Tunggu… Ajak anggota Akato yang lama aja gimana?” usul Kazuki. “Mereka juga pasti pengen jalan-jalan kan?”

“Oke! Kita ke Hanazawa Island segera~ Kazuki, siapkan kapalnya. Koharu, kamu cari Rio, Misaki, Rei, Chitose dan yang lainnya!” perintah Himeta.

Akhirnya, semua anggota Akato berkumpul di pelabuhan dan langsung berangkat ke Hanazawa Island. Sesampainya disana, Himeta menggunakan sihirnya. “Float!” serunya. Semua anggota Akato pun bisa melayang di udara dan berlari ke arah Beach Resort.

“Mai-san!” seru Koharu turun ke bawah.

“Eh? Kalian datang, jarang-jarang… Ada apa?” tanya Mai kaget.

“Kami mau mengajak Mai-san dan yang lainnya untuk mengetes alat berpindah dimensi buatan Himeta-san yang baru.” Jelas Kazuki.

“Bagus idenya tuh, aku panggil Chielle ya…”

Akhirnya, beberapa menit kemudian anggota Akato yang lama telah berkumpul semuanya.
“Kami sudah siap!”

“Cepat juga…” ujar Himeta. “Oke! Aku akan segera menyiapkannya.”

Dia pun memegang alat berpindah dimensinya. “Oh, kekuatan bulan! Tunjukkanlah pemanggilmu jalan, dan buatlah dimensi terbuka!”

Portal dimensi pun terbuka, dan semua anggota Akato langsung terserap ke dalam portal dimensi itu dan berpindah ke sebuah tempat yang tidak mereka ketahui…

***

Di Acresenne, kantor Miadra Guardian…

“Hei, Yuka. Ada tugas untukku? Aku bosan…” tanya Alyssa mengetuk meja salah seorang Miadra Guardian.

“Ada sih, tapi kalau kamu sendirian, kurang orang!” ujar Yuka tegas. “Cari orang sana…”

“Udah ada Reimei yang mau, Kisaki dan Rika, memangnya kurang?”

“Iya. Soalnya nanti kamu harus memusnahkan sebuah perkumpulan besar di Blackrock Island, itu pun mereka udah terkenal… Banyak Thief disana.” Jelas Yuka menetapkan.

“Coba aja ada orang-orang yang cukup banyak untuk membantuku.” Ucap Alyssa keluar dari kantor Miadra Guardian.

Tiba-tiba, muncul magic circle di tengah-tengah taman berwarna ungu. “Apa itu?!”

Reimei yang tengah lewat melihat sebuah magic circle muncul. “Magic circle?!” Reimei pun langsung berlari ke taman.

Himeta dan kawan-kawan pun muncul. Ketika Koharu melihat Reimei dan Alyssa, dia kira mereka berdua adalah musuh. “Himeta-chan! Mundur! Gate of Water Bearer : Aquarius!”

“Ada apa nih, manggil-manggil?” tanya Aquarius sinis kepada Koharu.

Reimei terkejut. “Seorang Dark Archon? Bukan… Shaman? Tapi Shaman merubah dirinya…” gumam Reimei.

“Aquarius, serang dua gadis itu!” seru Koharu menunjuk Alyssa dan Reimei.

“Siap…” Aquarius melesat dan melemparkan air dalam jumlah besar ke arah Reimei dan Alyssa.

Alyssa dengan sigap menyerang Aquarius dari atas. “Hyaaaa!” Alyssa menebas Aquarius memakai pedangnya. Namun, Kazuki menahannya.

“Eits. Kau lawanku.” Kata Kazuki. Mereka berdua malah bertarung.

Untung saja, Reimei berhasil menahan air dari Aquarius. “Fuh...”

Namun, Himeta menambah serangan ke arah Reimei. “Crystal Rain!” Hujan kristal pun turun menyerang Reimei.

“Moon Barrier!” seru Reimei, dan seketika sebuah barrier berelemen bulan melindungi Reimei.

“Seorang Witch? Atau Spellcaster?”

“Aku Mage!” kata Reimei tersenyum. Chielle, seorang Wizard yang cukup kuat menghadang Reimei.

“Aku seorang Wizard, mari kita bertarung sihir, antara kau, aku dan Himeta!” ujar Chielle menantang.

Kanata ikut bergabung dengan Kazuki untuk melawan Alyssa. “Main keroyok nih? Jangan remehkan seorang Vampire seperti ku…”

“Vampire?!” ucap Kanata. “Mana bisa menahan sinar matahari?”

“Helm ini lah, yang telah melindungiku… Takkan kubiarkan helm ini lepas.” Ujar Alyssa yakin.

“Kita lihat saja!” Kanata pun langsung maju ke depan. “Ice Frost!”

Tak lupa, Kazuki ikut membantunya. “Wind Burst!”

Alyssa menahan kedua jurus itu menggunakan perisainya, dan beberapa goresan terukir di perisainya. “Tak kusangka… Perisai terkuatku bisa tergores oleh kalian.”

“Fire Storm!” seru Chielle.

“Aaah! Ternyata kamu menguasai banyak elemen… Kalau begitu… Moon Illuminate!” Seketika lokasi pertarungan berubah menjadi terang sekali. “Bagaimana?”

“Apa ini?” tanya Himeta melihat sekelilingnya.

“Moon Smash!!” Langsung saja, Chielle dan Himeta terbanting oleh bulan dan damagenya sangat besar.

“Berkat mantra tadi, lokasi ini meningkatkan kekuatan elemen bulan jauh lebih kuat ya…” kata Chielle observatif.

“Betul sekali.”

“Tapi hanya bertahan sebentar…” Lokasi pun kembali seperti biasa dan Chielle mengeluarkan mantranya lagi. “Water Stream!”

“Poison Fog!” seru Himeta membantu Chielle.

Tapi, tiba-tiba peluru meluncur cepat ke arah Chielle dan Himeta.

“Siapa itu?!” kata Chielle.

“Fuh… Jangan ganggu temanku!” Ternyata Rika, sang Machinist menggunakan tembakan Magnum-nya. “All Shot!”

Semua anggota Akato pun tertembak oleh Rika. Tentu saja, sangat menyakitkan. Aoi pun datang menghadang. “Lewati mayatku dulu, baru menyerang yang lain!” kata Aoi ganas.

“Aku juga akan membantumu, Aoi-san.” Tambah Vienne, sang Vampire yang merupakan Vampire Hunter.

“Lawanku juga dua ya…” komentar Rika. “Oke! Double Shot!”

“Bloody Snap, pinjamkan kekuatanmu! Blood Drain!” Aoi pun menembakkan peluru ke arah Rika, dan perlahan darah Rika terhisap.

“Sial… Double Bomb!” Bom-bom yang dikeluarkan itu pun meledak di antara Aoi dan Vienne.
Namun, datanglah satu orang lagi. Di saat Rio tengah diam –mendengarkan musik- dan tenang, insting ayakashinya merasakan seorang gadis tengah menatapnya. “Hakuse Shitai, serang.”

Kisaki keluar dari tempat persembunyiannya. “Fasten! Double Pierce!” seru Kisaki ke arah Rio.

“Fuh… Sesama Archer?” tanya Rio.

“Bukan, aku Hunter.” Jawab Kisaki tajam.

“Hunter memiliki banyak spesialisasi.” Jelas Rio.

“Tapi sistem pekerjaan di Miadra adalah sistem tree, semakin professional semakin kita naik pangkat.” Kisaki menembakkan beberapa panah ke arah Rio.

Rio terus membalas. “Begitu ya…” Panah pun semakin banyak ditembakkan, beberapa panah mengenai lengan Kisaki.

“Well, well… Arrow Rain!” Hujan panah pun muncul dan bergerak ke arah Rio.

“Kau Archer yang cukup hebat…” komentar Rio membalasnya dengan jiwa ayakashi yang membara.

***

Pertarungan berakhir dengan Yuka si Miadra Guardian menghentikan pertarungan mereka. Agar damai, semua anggota Akato dibagi-bagi ke rumah Alyssa, Reimei, Rika dan Kisaki. Ada
beberapa yang tinggal di penginapan juga. Serta di rumah Yuka.

Kanata, Kazuki dan Koharu berada di rumah Alyssa. Himeta, Chielle, dan Ryosuke ada di rumah Reimei. Mai, Vienne dan Misaki berada di rumah Rika. Mirai, Rio dan Aoi berada di rumah Kisaki. Lan Hua, Renji dan Rei berada di rumah Yuka. Sisanya tinggal di penginapan.

“Hei… Rumahmu tertata cukup rapi, Alyssa?” ujar Kanata.

“Masa?” tanya Alyssa menghidangkan teh. “Sebelumnya Reimei juga bilang begitu.”

“Kamarku dimana?” tanya Koharu girang.

“Kamu tidur denganku, mereka berdua tidur di kamar sebelah kamarku.” Jelas Alyssa.

“Oh…” Koharu pun duduk dan langsung meminum teh yang dihidangkan. “Enak~”

Sementara itu, di rumah Reimei. Karena dia bisa sedikit memasak, makan malamnya hari itu adalah sup krim. “Enak!” ujar Himeta menyantap jatahnya.

“Sayang Mai tidak ada disini… Aku ingin bertukar dengan Misaki…” Ryosuke melamun, namun pikirannya itu mudah tertebak.

“Sudahlah, toh kamu setiap hari ketemu Mai, Misaki.” Kata Chielle menusuk.

“Kok…!”

“Wajahmu tuh terlihat sekali.” Ujar Chielle tersenyum. Malulah Ryosuke. Aku mudah ditebak ya…

Di lain pihak, rumah Rika. Banyak sekali senjata tersimpan di rumahnya. “Waaaah!” puji Mai berbinar-binar. “Kamu itu Machinist ya, pantas saja…”

“Iya, spesialisasiku soalnya ‘membuat senjata’.”

“Tak kusangka akan ada banyak pistol disini… Magnum ya? Banyak juga jenisnya, Beretta
juga ada…” ujar Vienne.

“Kurang menarik,” Komentar Misaki. “Aku tak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti ini.”

“Ya sudah, memangnya kenapa?” tanya Vienne galak.

“Nggak ada apa-apa…” bela Misaki sweatdrop, tak pernah disangkanya Vienne yang sering ‘ngilang’ ini ternyata galak juga.

Sementara itu, Mirai asyik membaca buku-buku milik Kisaki. Rio mendengarkan lagu di headsetnya sambil melihat sekeliling. Aoi melihat pergudangan senjata Kisaki. “Banyak sekali busur disini…”

“Tapi busur yang paling kuandalkan adalah Stardust, itu busur kesukaanku.” Jelas Kisaki.

“Aku hanya punya satu busur malah… Soalnya Hakuse Shitai bisa mengunci jiwa ayakashiku agar tidak terbangun.” Ujar Rio.

“Ayakashi?” tanya Kisaki heran.

“Ayakashi itu sejenis yah… monster ala dimensi kami,” Mirai pun menjawab pertanyaan Kisaki. “Ayakashi bisa merubah bentuk jadi manusia, dengan kekuatan Ayakashi berada di dalam tubuhnya tetap dan sebutannya Ayakashi Majiri…”

“Oh. Ras ya?”

“Iya,” Rio mengangguk. “Ras disini apa saja?”

“Human, ras terpimpin dan yang paling mendominasi di sini, contohnya Rika. Elf, ras dengan sihir terkuat, contohnya sih Reimei. Dwarf, ras dengan teknologi tercanggih, temanku sih tidak ada yang Dwarf… Vampire, ras terlarang, contohnya Alyssa.” Jelas Kisaki.

“Tak heran Reimei seorang Mage…” komentar Aoi. “Tapi, kok Alyssa diterima sekali?”

“Karena Alyssa dianggap bukan Vampire yang bisa membawa kehancuran di Acresenne, soalnya banyak yang berpikir Vampire itu membawa kehancuran.”

“Di kita enggak ya…” ujar Mirai.

“Aman-aman saja. Tapi ada Vampire Hunter yang setia memburu mereka.” Tambah Rio.

“Emang ada pemburu Vampire? Aku tak mau lho.”

“Di kita, Vampire Hunter itu si Vienne, tapi dia sendiri Vampire lho. Ada beberapa Vampire yang benci akan rasnya sendiri.”

“Aneh…”

***

Himeta dan yang lainnya pun berkumpul di taman di kota Acresenne. “Kami pergi ya!” kata Himeta pamit.

“Oke… Mereka itu Dimensional Traveller semua?” tanya Alyssa. “Aku sudah dengar sih.”

“Himeta-san itu yang bisa berpindah dimensi, satu orang bisa membawa semuanya untuk
berpindah dimensi.” Ujar Kazuki.

“Oke… Semuanya, ayo!” seru Koharu.

“Oh, kekuatan bulan! Tunjukkanlah pemanggilmu jalan, dan buatlah dimensi terbuka!” Magic circle pun lagi-lagi terbuka. Tapi, mendadak alat berpindah dimensinya rusak!

“Apa yang terjadi?! Alatnya rusak!” Himeta terkejut melihat kondisi alat berpindah dimensinya. “Ah! Initial Core-nya pecah saat kita bertarung kemarin…”

“Apa?! Sial kita…” ujar Misaki mengamuk.

Alyssa juga terkejut, namun sebuah pikiran terlintas. “Initial Core yang kamu sebut itu terbuat dari apa, Himeta?”

“Em… Tourmaline, tetesan air dari stalaktit, beberapa pecahan stalagmit, kristal-kristal biasa dan sihir.” Jelas Himeta.

“Tourmaline ya… Kisaki! Tourmaline banyak terdapat dimana?” tanya Alyssa.

“Di gua-gua di Blackrock Island, stalaktit dan stalagmit juga ada di gua, kristal-kristal biasa banyak ditemukan dan sihir tinggal kita ambil dari Reimei saja.”

“Oke. Kami akan membantu kalian untuk membuat Initial Core-nya lagi.”

“Apa? Terima kasih…” kata Chielle senang.

“Tapi ada satu syarat kah?” tanya Kanata bisa membaca wajah Alyssa.

“Betul sekali, Kanata… Kalian harus membantu kami untuk memusnahkan sebuah perkumpulan besar dengan reputasi terkenal di Blackrock Island, kalau berhasil, kami akan membantu mencarikannya di sana pula.”

“Oke, aku setuju. Yang lain?” ucap Himeta.

“SETUJU!” seru yang lainnya.

“Bersiap-siaplah, kita akan ke pelabuhan.” Alyssa pun mengambil tasnya dan segera pergi.

To be Continued

====================================================================================
Hoe! Konnichiwa, minna-san~! Tadinya ini fanfic mau dijadikan one-shot lho! Tapi karena kelihatannya panjang dan berpotensi, saya putuskan fanfic ini menjadi fanfic bersambung! Asik kan? Penasaran dengan kisah selanjutnya…?

Tunggu saja! Apakah anggota GB akan datang juga? Tidak tahu juga… Kalian harus lihat sendiri ceritanya!

Cerita ini dipost di... Blog AliceCherry, Manga Mania Forum dan Miadra Chronicles Forum!

Sekian Very Happy

Kembali Ke Atas Go down
http://et-ce-te-ra.tumblr.com/
 
Miadra ChroniclesxManga Mania ~When They Meet~ Chapter 1
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Blaze : Chapter 1
» [New Chapter] Naruto 552 : To be A Hokage...!!
» Halo Semuanya yang ada di Manga Mania...
» [Game] Manga Mania RPG Game

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Manga Mania :: "just play. have fun. enjoy the game." :: art gallery.-
Navigasi: